Kelender Liturgi

Selasa, 09 Februari 2016

MISA SYUKUR TAHUN BARU IMLEK 2567 DI GEREJA KRISTUS RAJA – SERANG

 Semarak Hari Raya Tahun Baru Imlek 2567 juga hadir di perayaan Ekaristi di Gereja Katolik  Kristus Raja - Serang. Perbedaan paling mencolok dibanding perayaan Ekaristi pada hari Minggu biasanya adalah pada dekorasi gereja, busana pastor, umat dan panitia perayaan Ekaristi yang bernuansa Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, Imlek merupakan tahun baru China yang berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang berakhir 15 hari setelahnya atau yang dikenal dengan Cap Go Meh.  Perayaan Imlek juga meliputi doa atau sembahyang Imlek sebagai bentuk ucapan syukur serta harapan ditahun yang baru kepada Tuhan, dan saat untuk berkumpul bersama keluarga, dan masih banyak lagi tradisi yang sampai sekarang dilestarikan.

Perayaan Imlek kini menyebar keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia sebagai identitas budaya Tionghoa dimanapun mereka berada, tanpa memandang latar belakang agamanya.
Suasana Imlek sudah terasa ketika umat masuk ke halaman gereja. Lampion tampak tergantung di plafon teras gereja. Lampion juga dipasang di setiap tiang di dalam gereja. Adapun di bagian depan altar berhiaskan bunga, seakan mengantarkan umat pada salib meja altar yang juga didesain apik dengan menghadirkan nuansa warna merah.
Perayaan Ekaristi bernuansa Imlek dipimpin oleh    RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi sebagai Selebran utama serta RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto dan RD. Stefanus Edwin Ticoalu sebagai konselebran itu, berlangsung khusyuk dengan mengusung tema  “Pribadi Yesus, Kata-KataNya Menggetarkan Sekaligus Berkuasa”.

Dalam homilinya romo Sumardiyo mengungkapkan bahwa thema ini  sesuai dengan khabar gembira yang terungkap dalam Markus 6:55 “Maka berlari-larilahlah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit diatas tilamnya kepada Yesus, damana saja khabarnya Ia berada”.  Ini menunjukan Yesus adalah pribadi yang sangat menarik dan berkuasa dan juga kata-kataNya menggetarkan sehingga banyak orang berbondong-bondong datang dan percaya padaNya.  Bagaimana sikap kita di zaman sekarang ini terhadap Yesus yang sama?

Meri kita bertanya pada diri kita masing masing bila ada kebimbangan atau keraguan karena merasa doa kita tidak dikabulkan. Apakah kita masih mengganggap Tuhan tidak hadir? Kita tidak sadar menggungkapkan itu padahal Tuhan begitu baik dan penuh kasih.
Hari ini diungkapkan dalam Injil dimana  Yesus mewartakan khabar gembira, mengajar di rumah-rumah ibadah dan menyembuhkan orang yang sakit. Hendaklah kita menirunya. Kita sekarang seperti orang yang berbondong-bondong untuk mendekati Yesus.  Apakah kita sudah berusaha berlari-lari? Artinya  berusaha sekuat tenaga untuk berjumpa dengan Yesus dengan cara membaca Kitab Suci. Disaat itu kita akan berjumpa dengan Yesus yang bersabda, mengajar, meneguhkan, menguatkan serta mengurus kita? Sudahkah kita meneladani cara hidup dan Prilaku Tuhan Yesus? Bukankah Yesus Sang Guru kita yang setia memberikan pengajaran-pengajaran kepada kita setiap saat? Kita harus mendekatkan diri kita, maka dengan demikian Firman Tuhan ada dalam diri kita dan  Itu adalah Yesus sendiri. Kita harus meyakini niscaya bukan saja sampai ketingkat liturgi Ekaristi kita menyambut Tubuh dan DarahNya tetapi ketika kita sudah memasuki Litirgi Sabda, kita sungguh tersentuh oleh Sabdah Tuhan. Kehadiran Yesus bukan saja menyembuhkan secara fisik tetapi secara spiritual juga
Tahun baru Imlek sudah memasuki tahun 2567 pada hari ini (8 Februari 2016) yang akan berjalan hingga tanggal 27 Januari  2017. Shio pada tahun Imlek 2567 adalah Monyet dengan unsur Api.  Kekhasan Sio Monyet adalah : Cerdas, kreatif dan Ceria.

Semoga di tahun Monyet ini menjadikan kita lebih cerdas, kreatif dan ceria untuk mencapai kesuksesan yang lebih dalam lagi dan semoga kita diberkati dengan kesehatan, kedamaian serta sejumlah rejeki melalui  usaha, karya dan pelayanan kita.

Sebelum mengakhiri Sakramen Ekaristi semua umat mendengarkan sambutan sambutan dari:

Ketua panitia perayaan Imlek ( bapak Renaldus Priastian Khiat) 


Suatu perbedaan itu sangat indah karena pelangi yang begitu banyak warna  itu membuat orang menjadi indah.  Begitu juga dengan umat katolik Kristus Raja Serang yang bergitu dinamis dengan beragam suku bangsa tetapi tetap bersatu dalam pelayanan. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh umat Katolik Kristus Raja - Serang atas partisipasinya terhadap kami umat keturunan Tionghoa. Salah satu contohnya umat yang menghadiri Sakramen Ekaristi memakai baju wana merah. Terimakasih juga pada romo -romo  di Paroki ini  yang telah mengadakan misa bernuansa Imlek pada hari ini. Terima kasih kepada seganap panitia dan para donator yang telah membantu untuk mensuksesan misa nuansa imlek. Semoag kebersamaan ini akan berlanjut untuk selamanya.  Mudah-mudahan umat Tianghoa yang lain ditahun berikutnya akan bersama kita. Gereja Katolik sudah menghargai kita. Mari kita sama-sama menghadap Tuhan terlebih dahulu sebelum berkunjung pada yang lain. Apa yang terdapat pada manusia, bukan kulit yang membedahkan, bukan fisik, bukan kedudukan,  keturunan, rasa atau status sosial, tetapi kebaikan yang terpancar dalam diri kita itulah yang menjadi dasar dan diperluhan oleh masyarakat. Karena kita dipersatuhkan oleh Yesus.  Mari kita sampaikan kepada teman, sahabat, tetangga warga Tionghoa yang terbaik bagi mereka yang masih mencari-cari iman, ikutilah Gereja Katolik karena hanya satu-satunya Gereja yang menerima tradisi adalah Gereja Katolik.

Sambutan RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto 


Terima kasih karena kita berada di tahun Monyet yang Unsur Elemennya Api yang merupakan sumber energi yang kuat.  Jika saudara ingin sukses dalam hidup, Karya dan pelayanan maka sebaiknya anda menghindari kegiatan kelompok yang bersifat mengprofokasi, ikut dalam pergolakan, baik dalam politik maupun ekonomi, revolusi ataupun diskriminasi. Harus extra hati-hati dalam memilih teman, komunitas atau kelompok. Kita harus  berusaha untuk melihat binatang-binatang yang mempunyai simbol tahun ini  dengan mengambil sifat positipnya, yaitu dengan percaya diri, humoris, trampil disegala permainan dan berjiwa pemimpin. Ada pun kekurangan dari yang bershio Monyet ini adalah sedikit nakal, pencemburu, sering curiga, licik,  egois dan sombong.

RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi



Perayaan imlek sekarang ini bukan hanya orang Tionghoa tetapi untuk semua. Imlek melambangkan kebersaman dalam keluarga. Kalau Tema APP tahun ini mengangkat kembali tetang keluarga,  menjadi sangat tepat  kalau kita hari ini menadasarinya dalam perayaan Imlek. Kita semua adalah keluarga besar akan berkumpul secara bersama-sama

RD. Stefanus Edwin Ticoalu 



Semoga kita saling menghargai, saling  menghormati dan saling melayani satu sama lain sehingga sungguh-sungguh tercipta suasana keceriaan, kegembiraan dan pada akhirnya kita bisa dapatkan satu kebahagiaan.

Frater Diakon Alfonsus 


Selamat tahun baru imlek, semoga selalu bahagia, dan semoga ditahun ini selalu mendapatkan berkat yang melimpah  dan cerah serta ditahun ini cita-cita dan harapan tecapai. Amin


“GONG XI FA CAI” 2567.
SEMOGA IMLEK MEMBAWA REJEKI YANG BERLIMPAH
DAN  KESEHATAN BUAT KITA SEMUA

By. Komsos Paroki Kristus Raja - Serang












0 komentar: