Kelender Liturgi

Sabtu, 12 Desember 2015

RETRET PENGUTUSAN  PESERTA KURSUS EVANGELISASI PRIBADI (KEP)  
PAROKI KRISTUS RAJA – SERANG DAN PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA - RANGKASBITUNG

Rentetan penyelenggaraan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2015 mencapai puncaknya dengan diadakannya retret Pengutusan selama 3 hari yaitu tanggal 4 s/d 6 Desember di Pondok Wisata Remaja Anugerah, Gadog – Bogor. Kegiatan ini berlangsung bersamaan di 2 paroki yaitu Paroki Kristus Raja – Serang dan Paroki Santa Maria Tak Bernoda – Rangkasbitung..dengan mengusung tema Jadilah Pewarta Pribadi Yesus Kristus Sang Wajah Kerahiman Allah. Peserta terdiri dari KEP umum angkatan IX (serang dan Cilegon) sebanyak 60 peserta,  KEP angkatan VI (OMK - Serang) sebanyak 3 peserta  dan KEP angkatan VI (Rangkasbitung) sebanyak 30 peserta.

Retret ini diawali dengan misa pembuka yang dipimpin oleh romo Stefanus Sumardiyo Adipranoto, Pr, selaku pastor Paroki Kristus Raja - Serang. Romo Sumardyo memaparkan  bahwa alasan pemilihan tema ini karena pada tahun 2016  bapak Suci menetapkan sebagai Tahun Kerahiman Allah. Beliau mengumumkan melalui  Bulla “Misericordae Vultus”.  Bapak Suci mengajak kita untuk melakukan pertobatan rohani, pertobatan belaskasih dan murah hati secara nyata. Tahun Yubileum ini sungguh menjadi rahmat bagi segenap umat Kristiani dan moment kebangkitan untuk melakukan pelayanan Evangelisasi baru dan melakukan pembaharuan  karya pastoral kita.  Tahun Kerahiman Allah dimulai tanggal 8 Desember 2015, pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda hingga tanggal 20 November 2016, Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta.

Pernyataan bapak suci Benediktus XVI pada perayaan Minggu Evangelisasi atau Minggu misi tahun 2009 yaitu “menjadikan semua bangsa murid Kristus  adalah amanat agung dari Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bapak suci mengajak seluruh umat Allah untuk membangkitkan dalam dirinya kesadaran akan amanat missioner, amanat tugas perutusan dari  Yesus sang Penginjil yang agung.  Misi gereja adalah menerangi semua orang yang mengarungi sabda kehidupan menuju kepada Allah. Kita semua harus melakukan pertobatan rohani dan perbuatan belas kasih secara nyata dan dialami setiap orang disekitar 

Romo Sumardyo juga mengajak peserta KEP untuk mengambil moto “Hendaklah Kamu Murah Hati Seperti Bapamu” (Merciful Like the Father) hal ini berkenaan dengan ajakan  bapak Paus Fransiskus kepada umat beriman untuk mengikuti teladan  kerahiman Allah yang meminta kita untuk tidak mudah mengadili, menghakimi atau menyalahgunakan sahabat kita.
Visi dari kegiatan ini adalah “Mengambil bagian dalam tugas panggilan gereja untuk mengembangkan dan menggiatkan  kerasulan awam dengan orientasi pada penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata dunia. Misinya adalah “Menyediakan kursus-kursus pembinaan kerasulan awam guna memperdalam wawasan dan semangat umat sebagai pembawa khabar baik bagi diri sendiri dan sesama.  Membangun peserta kursus dan umat yang dilayani untuk mengalami pendalaman hidup kristiani yang otentik, sehingga dapat turut serta Menghidupi persekutuan umat beriman dan pelayanan-pelayanan dalam kuasa Roh kudus.

Romo Sumardyo kembali menegaskan bahwa dalam kehidupan ini kita mengedepankan 3 hal pokok untuk kita hayati dalam hidup dan kehidupan sehari-hari yaitu:

1.      Pentingnya Evangelisasi.

Evangelisasi adalah tugas perutusan yang diamanatkan Yesus sebelum kenaikanNya ke Surga sehinga peserta KEP IX (serang), Peserta KEP VI (Rangkasbitung) dan OMK VI (serang) telah diajak mengalami kembali pertobatan.

2.      Kebutuhan Evangelisasi saat ini.

Kegiatan Kursus Evangelisasi Pribadi ini tidak terlepas dari “Misi” atau “Tugas Perutusan” yang dimiliki gereja. Ini berarti saudara-saudari alumni KEP diutus melakukan suatu kegiatan penginjilan di tanah Banten ini.

3.      Model Evangelisasi yang ideal dewasa ini

Tujuan penginjilan sebenarnya pertobatan. Pertobatan bukan hanya relasi dengan Tuhan, melainkan juga bertobat dalam relasinya dengan  sesama masyarakat dan dunia.

Pernyataan bapak suci Benediktus XVI pada perayaan Minggu Evangelisasi atau Minggu misi tahun 2009 yaitu “menjadikan semua bangsa murid Kristus  adalah amanat agung dari Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bapak suci mengajak seluruh umat Allah untuk membangkitkan dalam dirinya kesadaran akan amanat missioner, amanat tugas perutusan dari  Yesus sang Penginjil yang agung.  Misi gereja adalah menerangi semua orang yang mengarungi sabda kehidupan menuju kepada Allah. Kita semua harus melakukan pertobatan rohani dan perbuatan belas kasih secara nyata dan dialami setiap orang disekitar 

Acara ini dikemas dalam beberapa sesi pertemuan yang dibawahkan oleh pengajar-pengajar handal dan juga diselingi dengan pujian oleh kelompok Karismatik Katolik. 

Kegiatan yang dilakukan selama reter pengutusan adalah:

1.      Pengembangan hidup Rohani berupa Misa Kudus dan Adorasi kepada Sakramen Maha Kudus,

2.     Pencerahan Hidup Rohani / Pengajaran berupa pengajaran setiap sup-tema retret, pendalam materi (Refleksi), penerimaan Karuniah Roh Kudus (Pencurahan)

3.      Pengendapan / Refleksi / Sharing hidup Rohani  berupa Refleksi / Renungan pribadi, Sharing berdua (Perjalanan Emaus), Penerimaan Sakramen tobat, Counseling Pribadi dan Siesta (istirahat) / Silentium (hening)

Puncak acara ini adalah diadakan Misa Pengutusan yang dibawahkan oleh bapak Uskup – Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM sebagai Selebran utama dan didampingi konselebran romo Sumarardyo dari paroki Kristus Raja – Serang dan Romo Andreas Bramantio dari Paroki Santa Maria tak Bernoda – Rangkasbitung.

Dalam homilinya bapak uskup mengatakan bahwa karya Agung Tuhan tengah terjadi ditengah kita, khususnya di Keuskupan Bogor dan yang menciptakan karya fenomenal itu ialah anda sekalian.bersama kedua pastor paroki dan teman-temannya. Hal ini merupakan sejarah yang penting untuk keuskupan kita karena 2 paroki di Propinsi Banten menjalankan suatu proses pengalaman hidup beriman bersama-sama.
Saat memulai tugas pengembalaan di keuskupan Bogor salah satu hal yang dilihat bapak Uskup adalah Keuskupan Bogor sedang bergerak kearah yang kurang baik yang disebut egosektor (masing-masing berjalan sendiri). Pada hal kita berada dalam satu kesatuan gereja  Katolik dan keuskupan, Sehingga ini merupakan karya Agung ditengah-tengah kita dan anda bermain didalamnya. Ini harus dikembangkan. Kita bisa bersatu karena kita menanggapi roh Tuhan, yaitu roh yang mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang mempersatukan kita..

Ada 3 hal penting yang dikutib dalam bacaan hari ini yang dipandang meneguhkan hati kita. Yaitu-

1.      Kita perlu bersyukur dan berterimakasih pada satu dengan yang lainnya

Kita berterimakasih karena berada dalam satu iman. Pada Bacaan ke 2 surat St Paulus kepada Jemaat di Filipi ayat 4.:Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku berdoa dengan suka cita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dengan berita injil dari hari pertama samapai sekarang ini. Saya berterima kasih kepada anda-anda semua karena anda telah komitmen dan bersedia untuk memberitakan injil. Kaum awam harus bertumbuh dan berkembang. Jangan tidur-tiduran. karena peran anda sekalian apalagi sudah mengikut KEP. Orang yang telah mengikuti KEP akan terbakar hatinya.dimana terbakar untuk memberitakan bahwa keselamatan itu datang dari Yesus. seperti pada bacaan injil dimana semua orang meminta keselamatan yang datangnya dari Allah.

2.      Pemberita Injil yang bersukacita dan mencintai.

Mengenai hal Pengutusan. Yohanes Pembabtis adalah utusan Tuhan. Dia membawa khabar suka cita dengan mengatakan siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi Tuhan., Lembah-lembah akan ditinggikan, gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan. Yohanes tidak memberitakan dirinya tetapi Tuhan yang akan datang. Firman Allah sendiri datang menjumpai dan menggerakan Yohanes Pembabtis untuk mewartakan tentang Yesus yang akan datang. Inti dari Pewartaan kitab suci adalah kita di gerakan oleh Allah sehingga kita menjadi duta-duta Allah.
Anda diutus hari ini untuk menjadi evangelis yang merupakan pemberitaan injil. Maka yang anda bawah adalah pemberitaan injil yaitu firman Allah yang kita terima. Allah mewahyukan diriNya.  Artinya  Allah memperlihatkan atau mengatakan dirinya supaya kita mengenal diriNya.  Allah adalah kasih dan meyelamatkan dimana puncaknya adalah pada pribadi Yesus Kristus. Maka Yesus merupakan jalan kehidupan dan kebenaran bahwa Allah adalah Maha Kasih.  Kita harus bersukacita karena sudah dipercayahkan oleh Tuhan. Tuhan tetap menyertai kita.   Jadilah orang Katolik yang bersukacita karena panggilan ini. Kita harus mewartakan khabar keselamatan kepada orang lain tentang jalan keselamatan dalam gereja Katolik.

3.      Kita menjadi pemberita seperti yang telah diwartakan oleh Paus


Artinya kita sebagai peberita injil menyampaikan khabar suka cita dan khabar belas kasih karena karuniah Tuhan. Yang menjadi istimewa adalah kita mampu mengakui dosa kita atau mampu memaafkan. Kita mau mengikuti Allah yang memaafkan

Stanis Kwen

Komsos Paroko Kristus Raja - Serang







0 komentar: