Kelender Liturgi

Kamis, 31 Desember 2015

PERAYAAN NATAL DI GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA - SERANG


Natal merupakan perayaan kelahiran Tuhan Yesus. Inilah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Tuhan, Sang Juru Selamat, yang berkenan menjadi manusia lemah dan miskin,
Perayaan misa pada malam Natal ini dihadiri seluruh umat katolik di paroki Kristus Raja – Serang sekitar 6000 orang. yang meliputi  Anyer, Serang, Merak, Cilegon, Cikande (perbatasan dengan Tangerang) yang disingkat dengan  (ASMARA CINTA).
Bertindak sebagai selebran utama pada misa perayaan  Malam Natal  (Vigili Natalis) adalah  RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto, yang juga sebagai Pastor Paroki Kristus Raja – Serang  dan didampingi konselebran  RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi dan RD Stefanus Edwin Tecoalu

Tema perayaan Natal tahun 2015 ini adalah “HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH” (KEJADIAN 9:16)”
Tema ini juga merupakan pesan Natal bersama tahun 2015 oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konfrensi Waligereja Indonsia (KWI). Gereja mengajak  kita semua untuk mensyukuri kehadiran Sang Juruselamat dengan merenungkan pesan tentang “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah.” Kita masing-masing ada dalam keluarga. Sementara itu keluarga kita berada bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah.

Hidup bersama sebagai keluarga Allah mengandung pesan utama bahwa kita adalah satu keluarga. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik; bukan hanya tanggung jawab untuk keselamatan manusia, tetapi juga untuk keutuhan seluruh ciptaan.
Demikian pula, kita diingatkan bahwa umat kristiani tidak hidup sendiri sebagai komunitas tertutup di dunia ini. Gereja hidup berdampingan dengan komunitas-komunitas lain. Perbedaan pandangan dan cara menjalani kehidupan, seringkali menimbulkan gesekan-gesekan bahkan konflik antar kelompok, golongan, ras/suku dan agama, sehingga hubungan antar umat dan antar warga menjadi kurang harmonis. Tidak sedikit orang menguras habis alam demi meraup keuntungan. Hal itu menyebabkan hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan alam terganggu. Menjadi tugas kita bersama untuk memperbaiki relasi yang rusak itu. Kita harus mengupayakan terwujudnya bumi yang satu ini sebagai “rumah kita bersama”.
Dalam semangat kelahiran Yesus kita diajak untuk menanam, menyiram dan memelihara kehidupan semua makhluk ciptaan di bumi pertiwi ini, supaya semua makhluk dapat hidup bersama sebagai keluarga Allah dengan damai, adil dan bercukupan. 


Dalam Homilinya romo Sumardiyo mengatakan bahwa perayaan Natal merupakan suatu perayaan yang mengharuhkan sekaligus menggerakan hati kita masing-masing dan gerakan ini sudah kita mulai sejak masa adven / masa penantian hingga puncaknya pada malam  hari ini (Malam Natal). Kita semua sudah mengambil bagian dalam perenungan selama 3 Minggu berturut-turut, dimana perenungan ini berkaitan dengan keluarga. Kita juga kembali merenungkan bahwa Allah menjadi manusia dan berkenan lahir diluar kota Betlehem dan dikandang hewan, diatas palungan dengan udara yang pengap dan berbau. Disini Yesus berkenan hadir didalam kehidupan kita. Dari situlah kita harus bersyukur dan bergembira bahwa Allah berkenan menjadi manusia dan tinggal ditengah kita yang lemah, rapuh dan berdosa. Untuk itulah Yesus diutus oleh BapakNya. Mari kita resapkan perayaan ini sebagai anugerah Allah berupa pribadi Agung. Dialah Yesus Kristus Sang Juru selamat kita.

Tema kita dalam malam Natal ini adalah “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah”, berarti bahwa kita merupakan satu bagian. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama dibumi sehingga semakin baik dan sebagai sarana bagi kita untuk menyiapkan diri menyambut kedatanganNya.  Bagaimana menjalankan tanggungjawab itu didalam tugas perutusan kita sebagai warga negara Indonesia dan sebagai warga umat katolik di gereja Kristus Raja – Serang?  Sebagai umat Kristiani di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Karya pelayanan ASMARA CINTA maka kita akan melaksanakan dengan sepenuh hati dan  melakukan apa yang menjadi tujuan Alkitab. Ajakan kepada kita bukan untuk menghakimi atau menghukum tetapi menyelamatkan, membebaskan dan memulihkan hubungan kita yang sudah  putus ataupun masih dalam keretakan. Disitu Tuhan Yesus hadir untuk kembali mengharmoniskan hubungan kita dengan Allah BapaNya sendiri. Oleh Karena itu kita umat Kristiani kembali diingatkan untuk tidak hidup sendiri sebagai komunitas yang tertutup di dunia atau di paroki ini, tetapi senantiasa terbuka dengan komunitas yang lain.  Kita perlu mengembangkan hidup sederhana, hidup jujur ditengah-tengah pengaruh globalisasi. Kita bisa memulai dari keluarga kita masing-masing agar kedamaian bisa dirasakan keluarga-keluarga Kristiani  di kawasan paroki Kristus Raja – Serang, hingga meningkat ke tingkat lingkungan, wilayah, dan akhirnya paroki.

Romo Sumardiyo juga mengajak umat untuk bersama-sama berlutut didepan palungan, karena ditempat itulah Tuhan kita Yesus Kristus lahir. Dia adalah seorang raja dari segala raja. Dia Allah tetapi berkenan menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Allah melakukan ini  bukan karena jasa dan perbuatan kita, tetapi karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga Ia berkenan mengutus PutraNya untuk mengangkat kita dari lumpur dosa agar kita akan dibebaskan dan diberikan kehidupan yang baru.


Perayaan Natal tahun ini sangat special, karena dihadiri oleh tokoh propinsi Banten untuk mengucapkan “Selamat  Natal” kepada seluruh umat Katolik yang berada di wilayah Banten. Pada kesempatan itu   kepala Dinas Sosial propinsi Banten, bapak Drs. H. Nandi Mulia, SMM. mewakili gubernur Banten bapak H. Rano Karno, SIP. yang secara mendadak berhalangan. Beliau membacakan pesan Natal dari bapak Gubernur.
Dalam pesannya bapak gubernur mengharapkan agar perayaan Natal tahun ini akan membawa kebahagiaan, kedamaian dan kesejahteraan kepada segenap umat Kristiani. Umat Kristiani diseluruh Banten akan melaksanakan ibadah dalam suasana penuh hikmah dan tenang. Diharapkan agar susana seperti ini akan terus kita jaga bersama sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang makin aman, tentram dan damai untuk warga Banten. Renungan  Natal yang malam ini disampaikan di gereja-gereja pasti akan mengajak seluruh umat Kristiani untuk meningkatkan kualitas keberagamaan, kebersamaan dan kekeluargaan dan juga gereja mengajak seluruh umat Kristiani di wilayah Banten untuk dapat berpartisipasi   aktif dalam membangun daerah.

Menjadi Keluarga besar yang merupakan sub tema Natal tahun ini dinilai tepat dan relevan karena pada saat ini kita sedang melaksanakan proses pembangunanan daerah dimana dalam proses pembangunan itu kita memerlukan kebersamaan dan kekeluargaan antara seluruh komponen didaerah apapun identitas dan agamanya, memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk memajukan propinsi Banten. Mari kita satu padukan energi positip yang kita miliki untuk mewujudkan cita-cita luhur warga Banten. Mari kita bangun kerukunan beragama dengan memperkokoh toleransi. Mari kita tumbuhkan budaya saling menghargai dan saling menghormati. Dengan cara itu propinsi Banten akan menjadi proponsi yang luhur pada segala bidang serta menjadi kebanggan kita semua serta kita akan membangun keharmonisan kehidupan beragama yang berempati, produktif, aman, nyaman dan tentram sehingga kerukunan hidup beragama akan berperan besar dalam keberhasilan pembangunan demi kesejahtraan seluruh warga Banten.

Turut hadir dalam rombongan ini Kapolda Banten Brigjen Pol. Drs. Boy Rafly Amar, pengurus MUI Banten, wakil ketua I FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Banten bapak Drs. H. M. Subhi, M.M. dan Wakil ketua 2 bapak H. Maman Suratman.

SELAMAT NATAL 2015 DAN TAHUN BARU 2016

Stanis Kwen
(Komsos Paroki Kristus Raja Serang)








0 komentar: