Kelender Liturgi

Senin, 13 Juni 2016

MISA PERDANA RD. ALFONSUS SOMBOLINGGI DI PAROKI KRISTUS RAJA-SERANG


Misa Perdana merupakan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh para romo yang baru saja ditahbiskan. Sebagaimana sudah menjadi 'Adat' para Tahbisan mengadakan Misa Perdana di tempat yang pernah menjadi tempat bertugas saat menjalani Tahun Orientasi Pastoral, maka Minggu 05 Juni pukul 08.30 diadakan misa perdana untuk menyambut RD. Alfonsus Sombolinggi.


Perayaan Misa Syukur sangat meriah dengan RD. Alfonsus Sombolinggi sendiri sebagai selebran utama didampingi RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto, RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi dan RD. Stefanus Edwin Ticoalu sebagai konselebran. Saat memasuki Gereja, para romo diarak  oleh anak-anak OMK dengan tarian tradisional dari daerah Toraja tempat asal  Romo Alfonsusus. 


Dalam homilinya, Romo Alfonsus mengatakan bahwa: Kita semua pasti sudah merasakan kehilangan dan tentunya merasa sedih dan sakit hati. Hal yang sama juga dirasakan oleh seorang janda seperti dalam  bacaan hari ini, yaitu merasakan  kehilangan  suaminya yang merupakan sumber dari matapencahariannya dan juga kehilangan anaknya yang adalah sumber dari penghiburannya. Semua itu berubah ketika Yesus hadir menjumpai janda itu, yang tadi kehilangan sumber penghiburannya dan  akhirnya penghibur  itu muncul kembali. 

Mengapa Yesus melakukan hal itu? Bukan karena Dia mempunyai kemampuan dan memiliki kuasa, tetapi semata-mata karena Dia memiliki hati dan tahu apa yang harus diperbuatNya. Hal ini menjadi pertanyaan kita juga, karena masing-masing  kita memiliki hati tetapi tidak tahu apa yang harus  kita perbuat.  Inilah tantangan kita sebagai seorang Katolik dikala menghadapi berbagai macam kesusahan dan harus memiliki iman yang selaras dengan apa yang diajarkan Yesus hari ini yaitu memiliki hati dan mengetahui  apa yang harus diperbuat. 

Lebih lanjut Romo Alfonsus mengatakan bahwa pilihan hidupnya sebagai seorang iman inilah yang harus  dijalani dan dipegang teguh sampai akhir hayat menjemput. Beliau melakukan hal ini   karena ingin  melayani dan mengatakan “saat ini kalau bukan saya siapa lagi?”


Kepekaan, kepedulian dalam Injil pada hari ini adalah Yesus membangkitkan. Kita tidak bisa membangkitkan orang-orang mati, tetapi kita masih memiliki rasa yang dimiliki oleh Yesus sendiri yaitu rasa  kepedulian kepada sesama kita dan tahu apa yang dapat kita perbuat kepada sesama kita dimapun kita berada. Mampukah kita semua dapat seperti itu? Kalau mampu, lakukan itu.  Demikian Romo Alfonsus mengakhiri homilinya

Selanjutnya dilakukan sambutan-sambutan yang berturut-turut terdiri dari:

Wakil ketua DPP (Bpk. Renaldus Priastian Khiat), sambutan ayahanda Romo Alfonsus (Bpk. Lukas Limbu), sambutan Romo Paroki (RD. Sumardiyo), dan yang terakhir sambutan Romo Alfons sendiri.
1.      Wakil ketua DPP (Bpk. Renaldus Priastian Khiat)
Beliau mengatakan bahwa sesuai dengan moto Romo Alafonsus yaitu “Dipanggil untuk diselamatkan dan menyelamatkan” maka dimanapun beliau berada, kita mohon doanya untuk Gereja Kristus Raja, Serang.  Bapak Renaldus juga berterima kasih kepada  keluarga yang telah hadir disini, karena peran keluargalah yang menjadi kekuatan bagi romo Alfonsus.  Semoga Romo Alfons menjadi gembala yang baik, rendah hati, penuh kasih dan tidak pilih kasih.

2.      Sambutan ayahanda Romo Alfonsus (Bpk. Lukas Limbu)
Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa kami bukan orangtua yang baik bahkan hidup kami biasa-biasa saja dan sederhana  tetapi Tuhan berkenan memilih anak kami untuk menjadi seorang Imam. Ijinkan kami memohon kepada Romo Paroki Kristus Raja-Serang, bapak ibu DPP serta umat Paroki  untuk  berdoa kepada Tuhan  demi panggilan iman anak kami ini agar setia pada panggilannya untuk menjadi imam yang baik, yang bersih serta suci.

3.      Sambutan dari romo Paroki (RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto)
a.                   a.  Bersyukur karena tidak salah pilih  ketika menyeleksi masuk Seminari Tinggi,
b.      Terimakasih kepada kedua orangtua yang menyerahkan putranya untuk menjadi Imam.
    
Umat Paroki Kristus Raja-Serang sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan dan juga kepada kedua orangtua Romo Alfons serta adik-adiknya yang telah mengantarkannya sampai ke jenjang penthabisan.

4.      Sambutan Romo Alfons
Romo Alfonsus menceritrakan tentang hal-hal yang memotifasinya untuk menjadi seorang  imam sejak kecil yaitu :
  1.        .       Karena ingin dilihat keren seperti Romo yang mempunyai  sayap seperti Badman,
  2.            Ketika  menjadi misdinar berada pada urutan paling depan  dan berkeinginan untuk        berada pada posisi paling buncit yaitu menjadi Romo dan hari ini  terwujud menurut          kehendakNya,
  3.             Tidak ingin terganggu  tidur saat malam hari karena ketika masih kecil tidur bersama adik-adiknya dan tengah malam pasti ada yang beteriak dan menangis
  4. -         Saat Komuni Romo bisa  makan dan minum dan itu tidak dimarahin oleh bapaknya, dan tidak seperti dirinya yang kalau makan dalam Gereja pasti dimarahin bapaknya

Romo kembali mengatakan bahwa dalam dirinya terdapat banyak cinta  yaitu cinta dari Romo Thomas, Romo Sumardiyo  dan Romo Edwin serta merasa dicintai penuh oleh umat paroki Kristus Raja-Serang sehingga bisa menjadi seorang imam. Ini bukan akhir dari perjalanan panggilan hidupnya dan merasa mungkin diselamatkan dan saatnya mencoba untuk menyelamatkan bersama Dia dengan orang-orang yang dipercayakan.

Setelah perayaan Ekaristi acara dilanjutkan dengan ramah-tamah dan hiburan di gedung Alexander Paroki Kristus Raja-Serang






By. Komsos Paroki Kristus Raja-Serang

0 komentar: