Kelender Liturgi

Sabtu, 09 April 2016

PERAYAAN PASKAH DI PAROKI KRISTUS RAJA - SERANG


MALAM PASKAH 

Berbeda dengan suasana Sabtu Sunyi yang hening. Malam Paskah adalah saat dimana kita merasakan sukacita sambil berjaga-jaga menantikan kebangkitan Tuhan. Yesus yang wafat akhirnya beralih dari alam kematian menuju kebangkitan. Saat Malam Paskah ini umat Katolik juga akan mengenangkan kembali Sakramen Babtis yang telah diterima. Sakramen Baptis sendiri merupakan tanda diterimanya kita sebagai anggota keluarga Gereja Katolik. Karena itulah, Malam Paskah selalu dirayakan secara meriah. 


Upacara penerimaan Sakramen Babtis ini akan diikuti dengan pembaharuan janji babtis. Saat mengucapkan pembaharuan janji babtis, umat memegang lilin yang telah dinyalakan menggunakan api yang berasal dari lilin Paskah. Pembaharuan janji babtis ini menjadi tanda kesiapsediaan kita untuk berbalik dari segala dosa kita dan kembali kepada Tuhan. Setelah mengucapkan pembaharuan janji babtis, umat akan direciki dengan air suci.

Pada pembaptisan ini, paroki Kristus Raja membaginya dalam 3 tahap yaitu malam Paskah sebanyak 19 orang, Minggu Paskah 22 orang dan selanjutnya tanggal 03 April 2016 diadakan penerimaan baru sebanyak 19 orang. 


Malam Paskah dapat juga disebut vigili Paskah. Vigili berasal dari kata bahasa Latin vigilis  yang artinya berjaga-jaga atau bersiap-siap. Karena itu, pada perayaan malam Paskah ini kita berjaga-jaga bersama Yesus. Bersiap-siap menantikan peralihan Yesus dari alam kematian menuju kehidupan.

Tema perayaan malam Paskah dan perayaan Paskah tahun 2016 di Paroki Kristus Raja – Serang adalah “Berkat Kebangkitan Kristus, Keluarga kita menerima kerahiman dan kasih Allah Bapak-Nya sehingga tetap bersemangat pantang meyerah”
Perayaan Vigili paskah dipimpin oleh RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto sebagai selebran utama didampingi  RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi dan RD Stefanus Edwin Tecoalu sebagai konselebran. 


Dalam homolinya, Romo Sumardiyo menyampaikan bahwa seluruh pesan bacaan perjanjian lama pada perayaan malam Paskah mengajak umat beriman untuk merenungkan sejarah karya keselamatan Allah (sejarah kehidupan manusia) dari saat penciptaan sampai penyelamatan bangsa manusia. Bacaan dalam Perjajian Baru, mengajak kita untuk merenungkan karya keselamatan Allah yang nampak dalam pribadi Yesus yg mengalami sengsara, wawat dan dibangkitkan oleh kuasa Allah Bapa-Nya, sehingga Yesus Kristus menjadi pangkal keselamatan kita umat Kristiani.

Bacaan injil ditampilkan mengenai misteri kebangkitan Kristus. Kisah kebangkitan itu secara tradisional diartikan makam kosong dan penampakan, tetapi dari Injil Lukas dinyatakan bahwa seluruh peristiwa kebangkitan tidak dikaitkan dengan masa lampau (kembali ke Galilea), tetapi dimasa depan (kehidupan Gereja, jemaat Allah, keluarga Allah) yang sudah dihimpun, dipilih dan ditugasi-Nya untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus. Kebangkitan Kristus bukan untuk memulihkan kembali apa yang dahulu dikerjakan oleh Yesus di Galilea melainkan untuk menatap masa depan dan menyongsong Kristus yang mulia. Hal inilah yang menjadi pusat  permenungan Sang penginjil yaitu pada (Luk. 24: 6-7) “Yesus dalam sabda dan karya-Nya telah memenuhi nubuat para nabi: Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu”.

ketika Dia masih di Galilea, dikisahkan bahwa anak manusia harus diserahkan ketangan orang-orang berdosa, disalibkan dan akan bangkit pada hari yang ke 3.
Ini bisa diartikan bahwa orang beriman tidak harus mencari Yesus yang bangkit (kuburan yang kosong) tetapi dalam kehidupan nyata (kehidupan keluarga, lingkungan, stasi dan paroki).  Injil Lukas mangajak kita untuk melakukan langkah awal berupa hal kecil, sederhana namun pasti yaitu pada orang yang dekat dengan diri kita pada malam hari ini. 


Yang menjadi fokus pada perayaan malam Paskah ini adalah Keluarga (Family). Selama masa Prapaskah 2016, kita keluarga, warga lingkungan ataupun komunitas kategorial begitu tekun dan bersemangat untuk ambil bagian dalam pendalaman iman dengan tema “Keluarga bersemangat Pantang Menyerah”.  Beberapa hal penting yang direfleksikan dalam pendalaman iman yang terjadi dalam keluarga kita:
  1. Keluarga katolik dengan segenap tantangan dan permasalahannya.
  2. Cinta yang menjadi dasar semangat keluarga Katolik.
  3. Roh Kudus yang membantu keluarga katolik / keluarga kita.
  4. Tanda kehadiran Allah dalam keluarga sehingga setiap keluarga katolik memiliki semangat pantang menyerah

Saat perayaan kamis Putih yang lalu romo Sumardiyo mengajak umat untuk senantiasa berjuang menyatakan secara nyata:

  1. I Love You.
  2. I need You
  3. I’m Sorry
  4. I Pray For You

Pada perayaan malam Paskah ini, Romo Sumardiyo menegaskan kembali hal tersebut, tetapi lebih difokuskan pada Keluarga dan cinta (Family).  FAMILY (Father & Mother I Love You).  Keluarga Kristiani harus bisa menunjukan secara nyata bahwa cinta selalu mewarnai keluarga-keluarga Katolik yang ada dikawasan pelayanan pastoral Asmaracinta (Anyer, Serang, Merak, Cilegon, Cikande). Bagaimana Cinta itu harus diungkapkan?
Yang unik pada perayaan malam Paskah ini adalah romo Sumardiyo  mengajak umat untuk secara nyata mengukapkan Cinta / LOVE ( Listen, Overload, Voice, Empaty) kepada teman yang duduk disamping,  dengan membuka hati dan mendengarkan apa yang dikatakan dengan Kata-kata yang menarik dan memikat.

Overload (Memaafkan).
Setiap kita dipersilakan untuk mengingat 1 kesalahan dari teman atau patner hidup yg membuat kita jengkel dan marah.

Voice (Suara / menyuarakan).
Setiap kita membisikan satu kata atau kalimat pendek tentang susuatu yang baik atau  yang pantas untuk  memberikan apresiasi atau pujian mengenai diri pribadi atau patner hidup kita untuk kita wartakan kepadanya

Empaty (Simpatik),
Masuk dalam situasi konkrit saudara atau  patner hidup yaitu dengan  ambil bagian dalam kesulitan atau persoalan. Tunjukan dengan kata-kata atau tindakan sebagai bentuk konkritnya.

Sebagai akhir homilinya, Romo kembali mengajak umat untuk mencontohi apa yang telah dilakukan oleh para murid yang mengikuti Tuhan Yesus, yang dengan riang menegaskan  bahwa Kristus telah bangkit dan kita juga telah diberikan tugas untuk mengatakan kepada siapapun yang kita jumpai bahwa Yesus sudah bangkit. Kebangkitan tersebut harus nampak dalam perubahan hidup kita dengan meninggalkan  cara hidup manusia lama dan memulai cara hidup baru sesuai dengan harapan Tuhan kita Yesus Kristus.


MINGGU PASKAH

Minggu Paskah disebut juga Hari Raya Kebangkitan Tuhan.  Hari ini adalah puncak peringatan liturgi Gereja Katolik dan menjadi hari yang amat istimewa karena Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus telah mengalahkan dosa dan maut dengan kebangkitan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh Putera Allah dan memberi harapan pada kita tentang adanya kerajaan Surga. 


 Perayaan Minggu Paskah di Paroki Kristus Raja ini dikhususkan kepada anak-anak. Hal ini dapat terlihat pada semua petugas yang berperan pada perayaan ini adalah anak-anak. Perayaan Minggu Paskah dipimpin oleh RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi.

Usai mengikuti Perayaan Ekaristi, anak-anak kemudian menggelar kegiatan dalam terang cinta kasih, dimana acaranya terpusat di Aula Alexander berupa pentas seni dan kegiatan lain. Mereka begitu antusias mengikuti jalannya acara yang dipandu oleh panitia Paskah. Salah satu yang tidak ketinggalan  adalah membagikan telur Paskah kepada anak-anak. Aksi ini menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak. Ratusan anak tampak mengantre menunggu giliran dibagikan telur Paskah.


SELAMAT HARI RAYA PASKAH


By. Komsos Paroki Kristus Raja - serang