Kelender Liturgi

Selasa, 22 Maret 2016

PERAYAAN MINGGU PALMA DI PAROKI KRISTUS RAJA - SERANG



Menjadi salah satu hari yang sangat istimewa bagi umat Katolik diseluruh dunia. Bukan sekadar perayaan, Minggu Palma yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah tersebut juga menjadi hari dimana umat Katolik mengingat kembali kesengsaraan Yesus Kristus ketika disalib.

Perayaan Minggu Palma tentunya identik dengan daun palem, yang saat perayaan berlangsung umat Katolik akan mendapatkan daun palem. Selain itu Gereja juga dihiasi dengan ornament palem.


Perayaan Minggu Palma di Paroki Kristus Raja Serang dipimpin oleh RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto sebagai selebran utama didampingi  RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi dan RD Stefanus Edwin Tecoalu sebagai konselebran

Dalam perayaan tersebut semua umat berkumpul dalam bedeng yang telah disiapkan panitia, selanjutnya dilakukan pemberkatan dan pemercikan daun palma oleh Pastor dengan cara berjalan melintasi bedeng yang telah dipenuhi umat sambil mengangkat daun palma.

Sebelum melakukan perarakan memasuki Gereja, romo Sumardiyo menyampaikan homili singkat. Dalam homilinya romo menjelaskan bahwa sudah sejak awal masa prapaskah kita mempersiapkan diri dengan usaha tobat dan karya Agung.  Hari ini kita semua bekumpul dan bersama seluruh umat Allah untuk membuka peringatan misteri Paskah Tuhan Yesus Kristus, yaitu sengsara dan kebangkitanNya.  Untuk melaksanakan misteri itulah Yesus memasuki kota Yerusalem. Oleh karena itu marilah kita menyambut Yesus dengan gembira dan  kita berharap untuk memetik Salib Suci dalam kebangkitan dan kehidupan.
Pada Minggu palma ini kita hendak memasuki perayaan Pekan Suci. Disinilah kita mau menyambut dan  menerima serta menemani Tuhan kita Yesus Kristus memasuki suasana sengsara, prihatin dan menderita. Yesus memasuki kota Yerusalem yang merupakan kota suci tempat Yesus akan mengalami sengsara dan wafat di Kayu Salib. Semuanya  dilakukan oleh Tuhan Yesus semata-mata karena cintaNya kepada kita dan ingin menebus dosa  kita.

Hari ini  merupakan suatu tanda dimulainya Pekan Suci yaitu hari-hari   yang penuh dengan Suasana keprihatinan, kesengsaraan dan penderitaan yang akan segera dialami Tuhan kita Yesus Kristus Sang  Raja Damai. Arak-arakan Yesus memasuki kota Yerusalem merupakan bagian kecil yang mengawali kisah sengsara Tuhan Yesus dan hati kita sekalian digerakan agar kita menjadi sadar bahwa dalam hidup  dan kehidupan ini kita  juga rela berkorban demi kebahagiaan dan keselamatan kita bersama. 
Selanjutnya umat melakukan  perarakan menuju gereja diiringi lagu Yerusalem… Lihatlah Rajamu….

Dalam homilinya dalam perayaan Ekaristi Mingu Palma, romo Sumardiyo kembali menegaskan bahwa ketika Yesus memasuki sengsara, tidak ada seorangpun yang datang pada-Nya, bahkan Rasul-Rasul yang dekat dengan diriNya (Simon, Petrus, Yakobus dan Yohanes) pun menjauh, selain itu Petrus pun menyangkalNya sebanyak 3 kali.
Orang-orang hanya mau dekat dengan Yesus ketika Dia masih jaya, selanjutnya disaat Dia mengalami penderitaan, semua orang meningkanNya sendirian. Sesungguhnya bukan hanya Yudas yang mengkianati Tuhan Yesus, orang-orang lain termasuk ke 11 Rasul pun telah mengkianati Yesus tapi dengan cara yang berbeda.  Bahkan kita juga telah mengkianati Yesus dengan cara yang berbeda pula. Oleh karena itu didalam suasana hening selama Pekan suci ini, marilah kita mencoba untuk menimbang-nimbang, merenungkan dan melakukan refleksi.


Dalam menyambut pesan suci ini, Gereja Kristus Raja -Serang senantiasa terbuka dan selalu dijaga keheningannya, sehingga tidak diperkenankan melakukan Koor didalam Gereja. Latihan Pasio pun tidak diperkanankan untuk memakai Microfon sehingga setiap kita yang datang ketempat ini menemani Yesus yang sedang berada dalam sengsara dan dalam keprihatinan yang mendalam. Biarlah kita menjadi teman, sahabat yang sungguh dekat, yang hangat, maka kita perlu merapat dalam pribadiNya. Janganlah membiarkan Yesus berdiam diri dalam Tabernakel, tetapi Dia disana menanti kita. 


Hari ini kita membawa dan melambaikan daun-daun Palma  untuk mengawali Pekan suci. Kita mau mengikuti Minggu terakhir dalam kehidupan Yesus di dunia ini. Tujuan hakiki kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalah untuk mewujudkan kerajaan Allah BapaNya. Hal ini sangat unik karena sebagai raja dieluk-elukan dengan kirab sukacita meriah. Dia membawa damai, kemudian diherdiknya, dituduhnya dan dimusnahkan. Beberapa kali Yesus mengingatkan kepada para Rasul tentang perjalanan ke Yerusalem. Dia akan mengalami sengsara, derita dan dibunuh. Kitapun juga diajak memasuki Pekan Suci ini untuk menghayati sungguh-sungguh bahwa Yesus yang tersalib itu semata-mata ingin menebus dosa kita. Dan ingin menyelamatkan kita. Jangan ada seorangpun diantara kita, yang tersesat, yang hilang dan mati, agar semuanya ikut bersama Dia dalam kebahagiaan Surgawi.


By. Komsos Paroki Kristus Raja - Serang




0 komentar: