MALAM PASKAH
Berbeda dengan suasana Sabtu Sunyi yang hening. Malam
Paskah adalah saat dimana kita merasakan sukacita sambil berjaga-jaga
menantikan kebangkitan Tuhan. Yesus yang wafat akhirnya beralih dari alam
kematian menuju kebangkitan. Saat Malam Paskah ini umat Katolik juga akan
mengenangkan kembali Sakramen Babtis yang telah diterima. Sakramen Baptis
sendiri merupakan tanda diterimanya kita sebagai anggota keluarga Gereja
Katolik. Karena itulah, Malam Paskah selalu dirayakan secara meriah.
Upacara penerimaan Sakramen Babtis
ini akan diikuti dengan pembaharuan janji babtis. Saat mengucapkan pembaharuan
janji babtis, umat memegang lilin yang telah dinyalakan menggunakan api yang
berasal dari lilin Paskah. Pembaharuan janji babtis ini menjadi tanda
kesiapsediaan kita untuk berbalik dari segala dosa kita dan kembali kepada
Tuhan. Setelah mengucapkan pembaharuan janji babtis, umat akan direciki dengan
air suci.
Pada pembaptisan ini,
paroki Kristus Raja membaginya dalam 3 tahap yaitu malam Paskah sebanyak 19 orang,
Minggu Paskah 22 orang dan selanjutnya tanggal 03 April 2016 diadakan
penerimaan baru sebanyak 19 orang.
Malam Paskah dapat juga disebut vigili Paskah. Vigili berasal dari kata
bahasa Latin vigilis yang artinya berjaga-jaga atau
bersiap-siap. Karena itu, pada perayaan malam Paskah ini kita berjaga-jaga
bersama Yesus. Bersiap-siap menantikan peralihan Yesus dari alam kematian
menuju kehidupan.
Tema perayaan malam Paskah dan perayaan Paskah tahun
2016 di Paroki Kristus Raja – Serang adalah “Berkat Kebangkitan Kristus,
Keluarga kita menerima kerahiman dan kasih Allah Bapak-Nya sehingga tetap
bersemangat pantang meyerah”
Perayaan Vigili paskah dipimpin oleh RD.
Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto sebagai selebran utama didampingi RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi dan RD Stefanus Edwin Tecoalu sebagai konselebran.
Dalam homolinya, Romo Sumardiyo menyampaikan bahwa seluruh
pesan bacaan perjanjian lama pada perayaan malam Paskah mengajak umat beriman
untuk merenungkan sejarah karya keselamatan Allah (sejarah kehidupan manusia)
dari saat penciptaan sampai penyelamatan bangsa manusia. Bacaan dalam Perjajian
Baru, mengajak kita untuk merenungkan karya keselamatan Allah yang nampak dalam
pribadi Yesus yg mengalami sengsara, wawat dan dibangkitkan oleh kuasa Allah
Bapa-Nya, sehingga Yesus Kristus menjadi pangkal keselamatan kita umat
Kristiani.
Bacaan injil ditampilkan mengenai misteri kebangkitan
Kristus. Kisah kebangkitan itu secara tradisional diartikan makam kosong dan
penampakan, tetapi dari Injil Lukas dinyatakan bahwa seluruh peristiwa
kebangkitan tidak dikaitkan dengan masa lampau (kembali ke Galilea), tetapi
dimasa depan (kehidupan Gereja, jemaat Allah, keluarga Allah) yang sudah
dihimpun, dipilih dan ditugasi-Nya untuk melanjutkan karya keselamatan Kristus.
Kebangkitan Kristus bukan untuk memulihkan kembali apa yang dahulu dikerjakan
oleh Yesus di Galilea melainkan untuk menatap masa depan dan menyongsong
Kristus yang mulia. Hal inilah yang menjadi pusat permenungan Sang penginjil yaitu pada (Luk.
24: 6-7) “Yesus dalam sabda dan karya-Nya
telah memenuhi nubuat para nabi: Ia
tidak ada disini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu”.
ketika Dia masih di Galilea, dikisahkan bahwa anak
manusia harus diserahkan ketangan orang-orang berdosa, disalibkan dan akan
bangkit pada hari yang ke 3.
Ini bisa diartikan bahwa orang beriman tidak harus
mencari Yesus yang bangkit (kuburan yang kosong) tetapi dalam kehidupan nyata
(kehidupan keluarga, lingkungan, stasi dan paroki). Injil Lukas mangajak kita untuk melakukan
langkah awal berupa hal kecil, sederhana namun pasti yaitu pada orang yang dekat
dengan diri kita pada malam hari ini.
Yang menjadi fokus pada perayaan malam Paskah ini adalah Keluarga (Family). Selama masa Prapaskah 2016, kita keluarga, warga
lingkungan ataupun komunitas kategorial begitu tekun dan bersemangat untuk
ambil bagian dalam pendalaman iman dengan tema “Keluarga bersemangat Pantang
Menyerah”. Beberapa hal penting
yang direfleksikan dalam pendalaman iman yang terjadi dalam keluarga kita:
- Keluarga katolik dengan segenap tantangan dan permasalahannya.
- Cinta yang menjadi dasar semangat keluarga Katolik.
- Roh Kudus yang membantu keluarga katolik / keluarga kita.
- Tanda kehadiran Allah dalam keluarga sehingga setiap keluarga katolik memiliki semangat pantang menyerah
Saat perayaan kamis Putih yang lalu romo Sumardiyo
mengajak umat untuk senantiasa berjuang menyatakan secara nyata:
- I Love You.
- I need You
- I’m Sorry
- I Pray For You
Pada perayaan malam Paskah ini, Romo Sumardiyo menegaskan
kembali hal tersebut, tetapi lebih difokuskan pada Keluarga dan cinta (Family). FAMILY
(Father & Mother I Love You).
Keluarga Kristiani harus bisa menunjukan secara nyata bahwa cinta selalu
mewarnai keluarga-keluarga Katolik yang ada dikawasan pelayanan pastoral Asmaracinta (Anyer, Serang, Merak, Cilegon, Cikande).
Bagaimana Cinta itu harus diungkapkan?
Yang unik pada perayaan malam Paskah ini adalah romo Sumardiyo
mengajak umat untuk secara nyata
mengukapkan Cinta / LOVE ( Listen,
Overload, Voice, Empaty) kepada teman yang duduk disamping, dengan membuka hati dan mendengarkan apa yang
dikatakan dengan Kata-kata yang menarik dan memikat.
Overload
(Memaafkan).
Setiap kita dipersilakan untuk mengingat 1 kesalahan
dari teman atau patner hidup yg membuat kita jengkel dan marah.
Voice
(Suara / menyuarakan).
Setiap kita membisikan satu kata atau kalimat pendek tentang
susuatu yang baik atau yang pantas untuk
memberikan apresiasi atau pujian
mengenai diri pribadi atau patner hidup kita untuk kita wartakan kepadanya
Empaty
(Simpatik),
Masuk dalam situasi konkrit saudara atau patner hidup yaitu dengan ambil bagian dalam kesulitan atau persoalan. Tunjukan
dengan kata-kata atau tindakan sebagai bentuk konkritnya.
Sebagai akhir homilinya, Romo kembali mengajak umat
untuk mencontohi apa yang telah dilakukan oleh para murid yang mengikuti Tuhan
Yesus, yang dengan riang menegaskan bahwa
Kristus telah bangkit dan kita juga telah diberikan tugas untuk mengatakan kepada
siapapun yang kita jumpai bahwa Yesus sudah bangkit. Kebangkitan tersebut harus
nampak dalam perubahan hidup kita dengan meninggalkan cara hidup manusia lama dan memulai cara hidup
baru sesuai dengan harapan Tuhan kita Yesus Kristus.
MINGGU PASKAH
Minggu Paskah disebut juga Hari
Raya Kebangkitan Tuhan. Hari ini adalah
puncak peringatan liturgi Gereja Katolik dan menjadi hari yang amat istimewa
karena Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus telah mengalahkan dosa dan maut
dengan kebangkitan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia
sungguh-sungguh Putera Allah dan memberi harapan pada kita tentang adanya
kerajaan Surga.
Perayaan Minggu Paskah di Paroki
Kristus Raja ini dikhususkan kepada anak-anak. Hal ini dapat terlihat pada
semua petugas yang berperan pada perayaan ini adalah anak-anak. Perayaan Minggu
Paskah dipimpin oleh RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi.
Usai mengikuti Perayaan Ekaristi, anak-anak
kemudian menggelar kegiatan dalam terang cinta kasih, dimana acaranya terpusat
di Aula Alexander berupa pentas seni dan kegiatan lain. Mereka begitu antusias
mengikuti jalannya acara yang dipandu oleh panitia Paskah. Salah satu yang
tidak ketinggalan adalah membagikan
telur Paskah kepada anak-anak. Aksi ini menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi
anak-anak. Ratusan anak tampak mengantre menunggu giliran dibagikan telur
Paskah.
SELAMAT HARI RAYA PASKAH
By. Komsos Paroki Kristus Raja - serang
0 komentar:
Posting Komentar