Semarak Hari Raya Tahun Baru
Imlek 2567 juga hadir di perayaan Ekaristi di Gereja Katolik Kristus Raja - Serang. Perbedaan paling
mencolok dibanding perayaan Ekaristi pada hari Minggu biasanya adalah pada
dekorasi gereja, busana pastor, umat dan panitia perayaan Ekaristi yang
bernuansa Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, Imlek merupakan tahun baru China yang
berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang berakhir 15 hari
setelahnya atau yang dikenal dengan Cap Go Meh.
Perayaan Imlek juga meliputi doa atau sembahyang Imlek sebagai bentuk
ucapan syukur serta harapan ditahun yang baru kepada Tuhan, dan saat untuk
berkumpul bersama keluarga, dan masih banyak lagi tradisi yang sampai sekarang
dilestarikan.
Suasana Imlek sudah terasa
ketika umat masuk ke halaman gereja. Lampion tampak tergantung di plafon teras
gereja. Lampion juga dipasang di setiap tiang di dalam gereja. Adapun di bagian
depan altar berhiaskan bunga, seakan mengantarkan umat pada salib meja altar
yang juga didesain apik dengan menghadirkan nuansa warna merah.
Perayaan Ekaristi bernuansa Imlek dipimpin oleh RD. Thomas Gregorius Slamet
Riyadi sebagai Selebran utama serta RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto dan
RD. Stefanus Edwin Ticoalu sebagai konselebran itu, berlangsung khusyuk dengan mengusung
tema “Pribadi Yesus, Kata-KataNya Menggetarkan
Sekaligus Berkuasa”.
Dalam homilinya romo
Sumardiyo mengungkapkan bahwa thema ini sesuai
dengan khabar gembira yang terungkap dalam Markus 6:55 “Maka berlari-larilahlah
mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit diatas
tilamnya kepada Yesus, damana saja khabarnya Ia berada”. Ini menunjukan Yesus adalah pribadi yang
sangat menarik dan berkuasa dan juga kata-kataNya menggetarkan sehingga banyak
orang berbondong-bondong datang dan percaya padaNya. Bagaimana sikap kita di zaman sekarang ini
terhadap Yesus yang sama?
Meri kita bertanya pada diri
kita masing masing bila ada kebimbangan atau keraguan karena merasa doa kita
tidak dikabulkan. Apakah kita masih mengganggap Tuhan tidak hadir? Kita tidak
sadar menggungkapkan itu padahal Tuhan begitu baik dan penuh kasih.
Hari ini diungkapkan dalam
Injil dimana Yesus mewartakan khabar
gembira, mengajar di rumah-rumah ibadah dan menyembuhkan orang yang sakit.
Hendaklah kita menirunya. Kita sekarang seperti orang yang berbondong-bondong
untuk mendekati Yesus. Apakah kita sudah
berusaha berlari-lari? Artinya berusaha
sekuat tenaga untuk berjumpa dengan Yesus dengan cara membaca Kitab Suci. Disaat
itu kita akan berjumpa dengan Yesus yang bersabda, mengajar, meneguhkan, menguatkan
serta mengurus kita? Sudahkah kita meneladani cara hidup dan Prilaku Tuhan
Yesus? Bukankah Yesus Sang Guru kita yang setia memberikan
pengajaran-pengajaran kepada kita setiap saat? Kita harus mendekatkan diri kita,
maka dengan demikian Firman Tuhan ada dalam diri kita dan Itu adalah Yesus sendiri. Kita harus meyakini
niscaya bukan saja sampai ketingkat liturgi Ekaristi kita menyambut Tubuh dan
DarahNya tetapi ketika kita sudah memasuki Litirgi Sabda, kita sungguh
tersentuh oleh Sabdah Tuhan. Kehadiran Yesus bukan saja menyembuhkan secara
fisik tetapi secara spiritual juga
Tahun baru Imlek sudah
memasuki tahun 2567 pada hari ini (8 Februari 2016) yang akan berjalan hingga
tanggal 27 Januari 2017. Shio pada tahun
Imlek 2567 adalah Monyet dengan unsur Api. Kekhasan Sio Monyet adalah : Cerdas, kreatif
dan Ceria.
Semoga di tahun Monyet ini
menjadikan kita lebih cerdas, kreatif dan ceria untuk mencapai kesuksesan yang
lebih dalam lagi dan semoga kita diberkati dengan kesehatan, kedamaian serta
sejumlah rejeki melalui usaha, karya dan
pelayanan kita.
Sebelum mengakhiri Sakramen
Ekaristi semua umat mendengarkan sambutan sambutan dari:
Ketua panitia
perayaan Imlek ( bapak Renaldus Priastian Khiat)
Suatu perbedaan itu sangat indah karena pelangi yang begitu banyak warna itu membuat orang menjadi indah. Begitu juga dengan umat katolik Kristus Raja Serang yang bergitu dinamis dengan beragam suku bangsa tetapi tetap bersatu dalam pelayanan. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh umat Katolik Kristus Raja - Serang atas partisipasinya terhadap kami umat keturunan Tionghoa. Salah satu contohnya umat yang menghadiri Sakramen Ekaristi memakai baju wana merah. Terimakasih juga pada romo -romo di Paroki ini yang telah mengadakan misa bernuansa Imlek pada hari ini. Terima kasih kepada seganap panitia dan para donator yang telah membantu untuk mensuksesan misa nuansa imlek. Semoag kebersamaan ini akan berlanjut untuk selamanya. Mudah-mudahan umat Tianghoa yang lain ditahun berikutnya akan bersama kita. Gereja Katolik sudah menghargai kita. Mari kita sama-sama menghadap Tuhan terlebih dahulu sebelum berkunjung pada yang lain. Apa yang terdapat pada manusia, bukan kulit yang membedahkan, bukan fisik, bukan kedudukan, keturunan, rasa atau status sosial, tetapi kebaikan yang terpancar dalam diri kita itulah yang menjadi dasar dan diperluhan oleh masyarakat. Karena kita dipersatuhkan oleh Yesus. Mari kita sampaikan kepada teman, sahabat, tetangga warga Tionghoa yang terbaik bagi mereka yang masih mencari-cari iman, ikutilah Gereja Katolik karena hanya satu-satunya Gereja yang menerima tradisi adalah Gereja Katolik.
Sambutan RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto
Terima kasih karena kita berada di tahun Monyet yang
Unsur Elemennya Api yang merupakan sumber energi yang kuat. Jika saudara ingin sukses dalam hidup, Karya
dan pelayanan maka sebaiknya anda menghindari kegiatan kelompok yang bersifat
mengprofokasi, ikut dalam pergolakan, baik dalam politik maupun ekonomi,
revolusi ataupun diskriminasi. Harus extra hati-hati dalam memilih teman,
komunitas atau kelompok. Kita harus
berusaha untuk melihat binatang-binatang yang mempunyai simbol tahun
ini dengan mengambil sifat positipnya,
yaitu dengan percaya diri, humoris, trampil disegala permainan dan berjiwa pemimpin.
Ada pun kekurangan dari yang bershio Monyet ini adalah sedikit nakal,
pencemburu, sering curiga, licik, egois
dan sombong.
RD. Thomas Gregorius Slamet Riyadi
Perayaan imlek sekarang ini bukan hanya orang Tionghoa
tetapi untuk semua. Imlek melambangkan kebersaman dalam keluarga. Kalau Tema
APP tahun ini mengangkat kembali tetang keluarga, menjadi sangat tepat kalau kita hari ini menadasarinya dalam
perayaan Imlek. Kita semua adalah keluarga besar akan berkumpul secara
bersama-sama
RD. Stefanus Edwin Ticoalu
Semoga kita saling menghargai, saling menghormati dan saling melayani satu sama
lain sehingga sungguh-sungguh tercipta suasana keceriaan, kegembiraan dan pada
akhirnya kita bisa dapatkan satu kebahagiaan.
Frater Diakon
Alfonsus
Selamat tahun baru imlek, semoga selalu bahagia, dan semoga
ditahun ini selalu mendapatkan berkat yang melimpah dan cerah serta ditahun ini cita-cita dan
harapan tecapai. Amin
“GONG XI FA CAI” 2567.
SEMOGA IMLEK MEMBAWA REJEKI YANG BERLIMPAH
DAN KESEHATAN BUAT
KITA SEMUA
By. Komsos Paroki Kristus Raja - Serang
0 komentar:
Posting Komentar