RETRET
PENGUTUSAN PESERTA KURSUS EVANGELISASI
PRIBADI (KEP)
PAROKI
KRISTUS RAJA – SERANG DAN PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA - RANGKASBITUNG
Rentetan penyelenggaraan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) yang
dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2015 mencapai puncaknya dengan diadakannya
retret Pengutusan selama 3 hari yaitu tanggal 4 s/d 6 Desember di Pondok Wisata
Remaja Anugerah, Gadog – Bogor. Kegiatan ini berlangsung bersamaan di 2 paroki
yaitu Paroki Kristus Raja – Serang dan Paroki Santa Maria Tak Bernoda –
Rangkasbitung..dengan mengusung tema “Jadilah Pewarta Pribadi Yesus Kristus Sang
Wajah Kerahiman Allah. Peserta terdiri dari KEP umum angkatan IX
(serang dan Cilegon) sebanyak 60 peserta, KEP angkatan VI (OMK - Serang) sebanyak 3
peserta dan KEP angkatan VI
(Rangkasbitung) sebanyak 30 peserta.
Retret ini diawali dengan misa pembuka yang dipimpin oleh romo Stefanus
Sumardiyo Adipranoto, Pr, selaku pastor Paroki Kristus Raja - Serang. Romo Sumardyo
memaparkan bahwa alasan pemilihan tema
ini karena pada tahun 2016 bapak Suci
menetapkan sebagai Tahun Kerahiman
Allah. Beliau mengumumkan melalui Bulla “Misericordae
Vultus”. Bapak Suci mengajak kita
untuk melakukan pertobatan rohani, pertobatan belaskasih dan murah hati secara
nyata. Tahun Yubileum ini sungguh menjadi rahmat bagi segenap umat Kristiani
dan moment kebangkitan untuk melakukan pelayanan Evangelisasi baru dan
melakukan pembaharuan karya pastoral
kita. Tahun Kerahiman Allah dimulai tanggal
8 Desember 2015, pada Hari Raya Maria
Dikandung Tanpa Noda hingga tanggal 20 November 2016, Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta.
Pernyataan bapak suci Benediktus XVI pada perayaan Minggu Evangelisasi
atau Minggu misi tahun 2009 yaitu “menjadikan semua bangsa murid Kristus adalah amanat agung dari Tuhan kita Yesus
Kristus. Maka bapak suci mengajak seluruh umat Allah untuk membangkitkan dalam
dirinya kesadaran akan amanat missioner, amanat tugas perutusan dari Yesus sang Penginjil yang agung. Misi gereja adalah menerangi semua orang yang
mengarungi sabda kehidupan menuju kepada Allah. Kita semua harus melakukan
pertobatan rohani dan perbuatan belas kasih secara nyata dan dialami setiap
orang disekitar
Romo Sumardyo
juga mengajak peserta KEP untuk mengambil moto “Hendaklah Kamu Murah Hati Seperti Bapamu” (Merciful Like the Father) hal
ini berkenaan dengan ajakan bapak Paus Fransiskus kepada umat beriman
untuk mengikuti teladan kerahiman Allah
yang meminta kita untuk tidak mudah mengadili, menghakimi atau menyalahgunakan
sahabat kita.
Visi dari kegiatan ini adalah “Mengambil
bagian dalam tugas panggilan gereja untuk mengembangkan dan menggiatkan kerasulan awam dengan orientasi pada
penginjilan, pengudusan dan pembaharuan tata dunia. Misinya adalah “Menyediakan kursus-kursus pembinaan kerasulan awam
guna memperdalam wawasan dan semangat umat sebagai pembawa khabar baik bagi
diri sendiri dan sesama. Membangun
peserta kursus dan umat yang dilayani untuk mengalami pendalaman hidup
kristiani yang otentik, sehingga dapat turut serta Menghidupi persekutuan umat
beriman dan pelayanan-pelayanan dalam kuasa Roh kudus.
Romo Sumardyo
kembali menegaskan bahwa dalam kehidupan ini kita mengedepankan 3 hal pokok
untuk kita hayati dalam hidup dan kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Pentingnya Evangelisasi.
Evangelisasi adalah tugas perutusan
yang diamanatkan Yesus sebelum kenaikanNya ke Surga sehinga peserta KEP IX
(serang), Peserta KEP VI (Rangkasbitung) dan OMK VI (serang) telah diajak
mengalami kembali pertobatan.
2. Kebutuhan Evangelisasi saat ini.
Kegiatan Kursus Evangelisasi Pribadi
ini tidak terlepas dari “Misi” atau
“Tugas Perutusan” yang dimiliki
gereja. Ini berarti saudara-saudari alumni KEP diutus melakukan suatu kegiatan
penginjilan di tanah Banten ini.
3. Model Evangelisasi yang ideal dewasa
ini
Tujuan penginjilan sebenarnya
pertobatan. Pertobatan bukan hanya relasi dengan Tuhan, melainkan juga bertobat
dalam relasinya dengan sesama masyarakat
dan dunia.
Pernyataan bapak suci Benediktus XVI pada perayaan Minggu Evangelisasi
atau Minggu misi tahun 2009 yaitu “menjadikan semua bangsa murid Kristus adalah amanat agung dari Tuhan kita Yesus
Kristus. Maka bapak suci mengajak seluruh umat Allah untuk membangkitkan dalam
dirinya kesadaran akan amanat missioner, amanat tugas perutusan dari Yesus sang Penginjil yang agung. Misi gereja adalah menerangi semua orang yang
mengarungi sabda kehidupan menuju kepada Allah. Kita semua harus melakukan
pertobatan rohani dan perbuatan belas kasih secara nyata dan dialami setiap
orang disekitar
Acara ini dikemas dalam beberapa sesi pertemuan yang dibawahkan oleh
pengajar-pengajar handal dan juga diselingi dengan pujian oleh
kelompok Karismatik Katolik.
Kegiatan yang dilakukan selama reter pengutusan
adalah:
1. Pengembangan hidup Rohani berupa Misa
Kudus dan Adorasi kepada Sakramen Maha Kudus,
2. Pencerahan Hidup Rohani / Pengajaran berupa
pengajaran setiap sup-tema retret, pendalam materi (Refleksi), penerimaan
Karuniah Roh Kudus (Pencurahan)
3.
Pengendapan
/ Refleksi / Sharing hidup Rohani berupa
Refleksi / Renungan pribadi, Sharing berdua (Perjalanan Emaus), Penerimaan
Sakramen tobat, Counseling Pribadi dan
Siesta (istirahat) / Silentium (hening)
Puncak acara ini adalah diadakan Misa Pengutusan yang
dibawahkan oleh bapak Uskup – Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM sebagai Selebran utama dan
didampingi konselebran romo Sumarardyo dari paroki Kristus Raja – Serang dan
Romo Andreas Bramantio dari Paroki Santa Maria tak Bernoda – Rangkasbitung.
Dalam homilinya bapak
uskup mengatakan bahwa karya Agung Tuhan tengah terjadi ditengah kita, khususnya
di Keuskupan Bogor dan yang menciptakan karya fenomenal itu ialah anda
sekalian.bersama kedua pastor paroki dan teman-temannya. Hal ini merupakan
sejarah yang penting untuk keuskupan kita karena 2 paroki di Propinsi Banten menjalankan
suatu proses pengalaman hidup beriman bersama-sama.
Saat memulai tugas
pengembalaan di keuskupan Bogor salah satu hal yang dilihat bapak Uskup adalah
Keuskupan Bogor sedang bergerak kearah yang kurang baik yang disebut egosektor (masing-masing berjalan
sendiri). Pada hal kita berada dalam satu kesatuan gereja Katolik dan keuskupan, Sehingga ini merupakan
karya Agung ditengah-tengah kita dan anda bermain didalamnya. Ini harus
dikembangkan. Kita bisa bersatu karena kita menanggapi roh Tuhan, yaitu roh
yang mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang mempersatukan kita..
Ada 3 hal penting yang
dikutib dalam bacaan hari ini yang dipandang meneguhkan hati kita. Yaitu-
1.
Kita perlu bersyukur dan berterimakasih
pada satu dengan yang lainnya
Kita berterimakasih karena berada dalam satu iman. Pada
Bacaan ke 2 surat St Paulus kepada Jemaat di Filipi ayat 4.:Saudara-saudara,
setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku berdoa dengan suka cita. Aku
mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dengan berita injil dari
hari pertama samapai sekarang ini. Saya berterima kasih kepada
anda-anda semua karena anda telah komitmen dan bersedia untuk memberitakan
injil. Kaum awam harus bertumbuh dan berkembang. Jangan tidur-tiduran. karena peran
anda sekalian apalagi sudah mengikut KEP. Orang yang telah mengikuti KEP akan
terbakar hatinya.dimana terbakar untuk memberitakan bahwa keselamatan itu
datang dari Yesus. seperti pada bacaan injil dimana semua orang meminta
keselamatan yang datangnya dari Allah.
2. Pemberita Injil yang bersukacita dan
mencintai.
Mengenai hal Pengutusan. Yohanes
Pembabtis adalah utusan Tuhan. Dia membawa khabar suka cita dengan mengatakan
siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi Tuhan., Lembah-lembah akan
ditinggikan, gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan.
Yohanes tidak memberitakan dirinya tetapi Tuhan yang akan datang. Firman Allah
sendiri datang menjumpai dan menggerakan Yohanes Pembabtis untuk mewartakan
tentang Yesus yang akan datang. Inti dari Pewartaan kitab suci adalah kita di
gerakan oleh Allah sehingga kita menjadi duta-duta Allah.
Anda diutus hari ini untuk menjadi
evangelis yang merupakan pemberitaan injil. Maka yang anda bawah adalah
pemberitaan injil yaitu firman Allah yang kita terima. Allah mewahyukan diriNya.
Artinya
Allah memperlihatkan atau mengatakan dirinya supaya kita mengenal diriNya. Allah adalah
kasih dan meyelamatkan dimana
puncaknya adalah pada pribadi Yesus Kristus. Maka Yesus merupakan jalan
kehidupan dan kebenaran bahwa Allah adalah Maha Kasih. Kita harus bersukacita karena sudah
dipercayahkan oleh Tuhan. Tuhan tetap menyertai kita. Jadilah orang Katolik yang bersukacita
karena panggilan ini. Kita harus mewartakan khabar keselamatan kepada orang
lain tentang jalan keselamatan dalam gereja Katolik.
3. Kita menjadi pemberita seperti yang
telah diwartakan oleh Paus
Artinya kita sebagai peberita injil
menyampaikan khabar suka cita dan khabar belas kasih karena karuniah Tuhan.
Yang menjadi istimewa adalah kita mampu mengakui dosa kita atau
mampu memaafkan. Kita mau mengikuti Allah yang memaafkan
Stanis Kwen
Komsos Paroko Kristus Raja - Serang
0 komentar:
Posting Komentar