Natal merupakan perayaan kelahiran Tuhan
Yesus. Inilah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Tuhan, Sang Juru Selamat,
yang berkenan menjadi manusia lemah dan miskin,
Perayaan misa pada malam Natal ini
dihadiri seluruh umat katolik di paroki Kristus Raja – Serang sekitar 6000
orang. yang meliputi Anyer, Serang, Merak,
Cilegon, Cikande (perbatasan dengan Tangerang)
yang disingkat dengan (ASMARA CINTA).
Bertindak sebagai
selebran utama pada misa perayaan Malam
Natal (Vigili Natalis) adalah RD.
Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto, yang juga sebagai Pastor Paroki Kristus
Raja – Serang dan didampingi konselebran RD. Thomas
Gregorius Slamet Riyadi dan RD Stefanus Edwin Tecoalu
Tema perayaan
Natal tahun 2015 ini adalah “HIDUP
BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH” (KEJADIAN 9:16)”
Tema ini juga
merupakan pesan Natal bersama tahun 2015 oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
(PGI) dan Konfrensi Waligereja Indonsia (KWI). Gereja mengajak kita semua untuk mensyukuri kehadiran Sang Juruselamat dengan
merenungkan pesan tentang “Hidup Bersama
sebagai Keluarga Allah.” Kita masing-masing ada dalam keluarga. Sementara itu
keluarga kita berada bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga
besar umat manusia. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama
seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah.
Hidup bersama sebagai keluarga
Allah mengandung pesan utama bahwa kita adalah satu keluarga. Sebagai anggota
keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup
bersama di bumi ini semakin baik; bukan hanya tanggung jawab untuk keselamatan
manusia, tetapi juga untuk keutuhan seluruh ciptaan.
Demikian pula, kita diingatkan
bahwa umat kristiani tidak hidup sendiri sebagai komunitas tertutup di dunia
ini. Gereja hidup berdampingan dengan komunitas-komunitas lain. Perbedaan
pandangan dan cara menjalani kehidupan, seringkali menimbulkan gesekan-gesekan
bahkan konflik antar kelompok, golongan, ras/suku dan agama, sehingga hubungan
antar umat dan antar warga menjadi kurang harmonis. Tidak sedikit orang
menguras habis alam demi meraup keuntungan. Hal itu menyebabkan hubungan
manusia dengan sesamanya dan dengan alam terganggu. Menjadi tugas kita bersama
untuk memperbaiki relasi yang rusak itu. Kita harus mengupayakan terwujudnya
bumi yang satu ini sebagai “rumah kita bersama”.
Dalam semangat kelahiran Yesus kita
diajak untuk menanam, menyiram dan memelihara kehidupan semua makhluk ciptaan
di bumi pertiwi ini, supaya semua makhluk dapat hidup bersama sebagai keluarga
Allah dengan damai, adil dan bercukupan.
Dalam Homilinya romo Sumardiyo mengatakan bahwa perayaan Natal merupakan suatu
perayaan yang mengharuhkan sekaligus menggerakan hati kita masing-masing dan gerakan
ini sudah kita mulai sejak masa adven / masa penantian hingga puncaknya pada
malam hari ini (Malam Natal). Kita semua
sudah mengambil bagian dalam perenungan selama 3 Minggu berturut-turut, dimana
perenungan ini berkaitan dengan keluarga. Kita juga kembali merenungkan bahwa
Allah menjadi manusia dan berkenan lahir diluar kota Betlehem dan dikandang
hewan, diatas palungan dengan udara yang pengap dan berbau. Disini Yesus
berkenan hadir didalam kehidupan kita. Dari situlah kita harus bersyukur dan bergembira
bahwa Allah berkenan menjadi manusia dan tinggal ditengah kita yang lemah,
rapuh dan berdosa. Untuk itulah Yesus diutus oleh BapakNya. Mari kita resapkan
perayaan ini sebagai anugerah Allah berupa pribadi Agung. Dialah Yesus Kristus
Sang Juru selamat kita.
Tema kita
dalam malam Natal ini adalah “Hidup
Bersama sebagai Keluarga Allah”, berarti bahwa kita merupakan satu bagian.
Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk
menjadikan hidup bersama dibumi
sehingga semakin baik dan sebagai sarana bagi kita untuk menyiapkan diri
menyambut kedatanganNya. Bagaimana menjalankan tanggungjawab itu
didalam tugas perutusan kita sebagai warga negara Indonesia dan sebagai warga
umat katolik di gereja Kristus Raja – Serang? Sebagai umat Kristiani di Indonesia pada
umumnya dan khususnya di Karya pelayanan ASMARA CINTA maka kita akan
melaksanakan dengan sepenuh hati dan
melakukan apa yang menjadi tujuan Alkitab. Ajakan kepada kita bukan
untuk menghakimi atau menghukum tetapi menyelamatkan, membebaskan dan
memulihkan hubungan kita yang sudah
putus ataupun masih dalam keretakan. Disitu Tuhan Yesus hadir untuk
kembali mengharmoniskan hubungan kita dengan Allah BapaNya sendiri. Oleh Karena
itu kita umat Kristiani kembali diingatkan untuk tidak hidup sendiri sebagai
komunitas yang tertutup di dunia atau di paroki ini, tetapi senantiasa terbuka
dengan komunitas yang lain. Kita perlu mengembangkan
hidup sederhana, hidup jujur ditengah-tengah pengaruh globalisasi. Kita bisa
memulai dari keluarga kita masing-masing agar kedamaian bisa dirasakan
keluarga-keluarga Kristiani di kawasan
paroki Kristus Raja – Serang, hingga meningkat ke tingkat lingkungan, wilayah,
dan akhirnya paroki.
Romo Sumardiyo juga mengajak umat untuk bersama-sama berlutut didepan palungan, karena ditempat itulah
Tuhan kita Yesus Kristus lahir. Dia adalah seorang raja dari segala raja. Dia
Allah tetapi berkenan menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Allah
melakukan ini bukan karena jasa dan
perbuatan kita, tetapi karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini
sehingga Ia berkenan mengutus PutraNya untuk mengangkat kita dari lumpur dosa
agar kita akan dibebaskan dan diberikan kehidupan yang baru.
Perayaan Natal
tahun ini sangat special, karena dihadiri oleh tokoh propinsi Banten untuk mengucapkan
“Selamat Natal” kepada seluruh umat Katolik
yang berada di wilayah Banten. Pada kesempatan itu kepala Dinas Sosial propinsi
Banten, bapak Drs. H. Nandi Mulia, SMM. mewakili gubernur Banten bapak H. Rano
Karno, SIP. yang secara mendadak berhalangan. Beliau membacakan pesan Natal dari bapak
Gubernur.
Dalam pesannya bapak gubernur mengharapkan agar perayaan Natal tahun ini akan membawa kebahagiaan,
kedamaian dan kesejahteraan kepada segenap umat Kristiani. Umat Kristiani
diseluruh Banten akan melaksanakan ibadah dalam suasana penuh hikmah dan tenang.
Diharapkan agar susana seperti ini akan terus kita jaga bersama sehingga dapat
mewujudkan kehidupan yang makin aman, tentram dan damai untuk warga Banten. Renungan Natal yang malam ini disampaikan di
gereja-gereja pasti akan mengajak seluruh umat Kristiani untuk meningkatkan kualitas
keberagamaan, kebersamaan dan kekeluargaan dan juga gereja mengajak seluruh
umat Kristiani di wilayah Banten untuk dapat berpartisipasi aktif dalam membangun daerah.
Menjadi Keluarga besar yang merupakan sub tema Natal
tahun ini dinilai tepat dan relevan karena pada saat ini kita sedang
melaksanakan proses pembangunanan daerah dimana dalam proses pembangunan itu
kita memerlukan kebersamaan dan kekeluargaan antara seluruh komponen didaerah
apapun identitas dan agamanya, memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk
memajukan propinsi Banten. Mari kita satu padukan energi positip yang kita
miliki untuk mewujudkan cita-cita luhur warga Banten. Mari kita bangun
kerukunan beragama dengan memperkokoh toleransi. Mari kita tumbuhkan budaya
saling menghargai dan saling menghormati. Dengan cara itu propinsi Banten akan
menjadi proponsi yang luhur pada segala bidang serta menjadi kebanggan kita
semua serta kita akan membangun keharmonisan kehidupan beragama yang berempati,
produktif, aman, nyaman dan tentram sehingga kerukunan hidup beragama akan
berperan besar dalam keberhasilan pembangunan demi kesejahtraan seluruh warga
Banten.
Turut hadir dalam
rombongan ini Kapolda Banten Brigjen Pol. Drs. Boy Rafly Amar, pengurus MUI
Banten, wakil ketua I FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Banten bapak Drs. H.
M. Subhi, M.M. dan Wakil ketua 2 bapak H. Maman Suratman.
SELAMAT NATAL 2015 DAN TAHUN BARU 2016
Stanis Kwen
(Komsos Paroki Kristus Raja Serang)