Tanggal 23 Oktober 2015 diadakan pegelaran Wayang kulit dan diselingi campur sari Purboyo putro Boyolali di halaman Gereja Kristus Raja-Serang. Acara dimulai pukul 19.00 Wib. Sampai selesai dan terbuka untuk umum. Banyak umat yang berantosias untuk menonton pegelaran wayang kulit ini. Acara diawali dengan Kirab menghantar romo Stefanus Sumardiyo Adipranoto, Romo Thomas, Romo Alvares Maria CSE, Romo Edwin serta para ketua lingkungan Paroki Kristus Raja – Serang.
Dalam sambutannya
pastor paroki mengatakan bahwa
Malam ini merupakan malam suka cita bagi kita semua karena :
1. .1. Bersyukur menyambut pastor yang baru
menerima Penthabisan suci di Sukabumi yaitu Pastor Alvares Maria, CSE
2. 2. Menyongsong perayaan Pesta nama pelindung
gereja Paroki Kristus Raja-Serang
yang melipu Anyer, Serang, Merak, Cilegon, Cikande (ASMARA CINTA).
Pegelaran wayang kulit semalam suntuk ini mengambil Lakon SEMAR MANTU”
Semar Mantu dipelesetkan
(Sumardiyo Mantu)Pegelaran wayang kulit semalam suntuk ini mengambil Lakon SEMAR MANTU”
Visi dan misi dari pegelaran wayang kulit
Visi
“Memelihara dan melestarikan budaya bangsa Indonesia berupa wayang kulit agar tidak punah apalagi diakui oleh bangsa lain, seraya kita berupaya untuk merawat dan memelihara juga karena cipta,
rasa dan karsa”
Misi:
1. Bersyukur, Memberikan penghiburan kepada
masyarakat yang haus akan pegelaran wayang kulit sekaligus membuka ajang bersilahturami dengan para
sesepuh, sahabat , teman, kerabat, kawan dan para pencinta wayang kulit,
seturut amanat pimpinan gereja tertinggi (bapak Paus ) agar kami membuka hati kepada siapapun.
Bukalah
pintu gerbang gerajamu, bukalah pintu
pastoralmu untuk menerima saudara saudarimu lebih-lebih yang berkekurangan.
2. Bersyukur atas
penthabisan Pastor Maria Alvares,
CSE. Yang akan ditugaskan di wilayah Cikanere – Cianjur.
Pegelaran wayag kulit
merupakan wahana jaminan fakta kehidupan manusia dari sifat, watak dan krakter, prilaku sampai pada tatanan,
tuntunan dan tontonan.
Semar mantu sebagai
mitos cerminan rakyat kecil yang setia kepada majikan. Semar secara
Etimologis berarti Eseme samar-samar.
Bukan mesem nang kamar. Semar juga
bisa dikaitkan dengan kata samara yang artinya bergegas.
Makna simbolisasi semar.
Sebuah pesan agar kita
senantiasa tekun dan bekerja keras untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidup,
kendati hasilnya hanya untuk makan namun mendapat kepuasan bathin karena usaha
dan kerja inilah yang menjadikan hidup
jadi langgeng lestari.
Filosofi Semar dengan
jari Telunjuk. Semar seolah olah menuding melambangkan karsa, kehendak atau
keinginan dan cita-cita yang kuat untuk menciptakan sesuatu. Semar merupakan
pusat punakawan dan asal usul dari keseluruhan
punakawan itu sendiri. Semar disegani oleh para kawan maupun lawan. Semar
menjadi rujukan bagi kesatria untuk
meminta nasehat dari tokoh yang dihormati. Namun Semar tetap rendah hati, tidak
sombong, jujur dan tetap mengasihi sesama, dapat menjadi teladan yang baik dan
benar. Penuh pujian tetapi tidak lupa diri
Mantu artinya sing di eman-eman wis metu. yaitu Romo Alvares
Maria, CSE.