Tanggal 17
Agustus 2015 kali ini terasa lebih istimewa di Paroki Kristus Raja – Serang,
karena meski bukan pertama kalinya namun peringatan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia kembali diwarnai dengan upacara bendera. Upacara bendera dan tentunya
pembacaan teks proklamasi ini dipimpin oleh komandan upacara Nandus Silaban
dari OMK dan tentu saja dengan inspektur upacara RD. Stefanus Maria Sumardiyo
Adipranoto selaku Romo Paroki. Upacara diikuti oleh gabungan orang muda dari
berbagai gereja di Serang dimana dari rencana 12 gereja yang diundang, hadir 8
gereja termasuk tuan rumah serta perwakilan DPP Kristus Raja dan segenap
undangan dengan total sekitar 125 orang. Gereja-gereja tersebut antara lain :
GBI Serang Kota, GSJA Serang Kota, GTI Serang, HKBP Cilegon, Gereja Pentakosta
Tabernakel, GKI Serang, GPSI Serang, dan tentunya Gereja Katolik Kristus Raja
Serang.
Dalam
amanatnya, Romo Sumardiyo mengawali dengan keprihatian atas musibah yang
menimpa pesawat dari maskapai Trigana Air di Papua. Kemudian Romo mengajak
untuk memaknai proklamasi sebagai kehidupan berbangsa yang bebas dirasakan
segenap lapisan masyarakat. Tentu saja hal ini karena jasa perjuangan para
pahlawan yang rela berkorban jiwa raga hingga puncaknya pada tanggal 17 Agustus
1945 tatkala proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Proklamasi
melepas belenggu penjajahan untuk hidup sederajat dengan bangsa lain yang
merdeka dan mencapai tujuan nasional bangsa. Hal ini yang harus diteruskan oleh
generasi masa kini utamanya komunitas kristiani guna memajukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Romo
menegaskan bahwa kaum muda harus termotivasi untuk ambil bagian dan aktif dalam
kegiatan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang harus dijalani
dengan sungguh. Hal ini selaras dengan tiga poin penting dari cita-cita para
pahlawan yaitu bekerja / melayani sesama, semangat pantang menyerah, dan
keberanian yang nyata tanpa sering mengeluh saat menghadapi masalah. Apapun
yang dituju tentu butuh pengorbanan, namun terinsipirasi dari para pahlawan
yang telah meletakkan petunjuk arah perjalanan bangsa ini, kita tidak boleh
takut gagal. Semuanya bisa kita raih dengan berlandaskan kepada Pancasila dan
UUD 1945 yang ibarat dua mercu suar pengganti para pahlawan yang telah gugur.
Setelah
upacara, dilanjutkan dengan acara Cafe Rohani jilid III oleh OMK Kristus Raja
Serang yang mengambil tema “Satu Indonesia di Dalam Kristus”. Acara ini dihelat
di aula Alexander dimana banyak sesi yang diadakan disamping tentunya para
peserta bisa memesan aneka makanan dan minuman selama acara berlangsung. Selain
menampilkan beberapa talenta OMK, ada juga talkshow dalam acara yang diketuai
oleh OMK Debbie ini. Talkshow kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu Diakon
Alvares dan Bapak Andre Nabu dengan moderator Suster Tarsisia dan OMK Jeki.
Diakon Alvares dalam sesinya mengungkapkan tentang perasaan berbangsa dan
bernegara yang harus nyata terwujud pada diri setiap orang muda. Adapun Bapak
Andre Nabu yang bekerja di divisi Reskrim Polda Banten menekankan pada
kesempatan dialog untuk orang muda utamanya dalam menangkal berbagai isu
kriminalitas dewasa ini semisal Cyber Crime.
Acara Cafe
Rohani selanjutnya disambung dengan aneka lomba-lomba untuk memeriahkan suasana
HUT RI ke-70 ini diantaranya Lomba Pancing Bola, Balap Kelereng, Menggiring
Bola dengan terong, Balap Karung, Makan Kerupuk, dan yang paling heboh adalah
mengambil koin dalam pepaya yang sudah dilumur oli. Lomba-lomba ini ditujukan
untuk merekatkan para orang muda dari berbagai gereja dan memupuk semangat
kerjasama antar individu dalam satu team.
Puncak dari
peringatan HUT RI ke-70 di Paroki Kristus Raja Serang ditutup dengan misa kudus
yang dipimpin oleh Romo Thomas Gregorius Slamet Riyadi, Pr. Misa kali ini dimeriahkan
dengan paduan suara dari OMK Kristus Raja yang tetap semangat meski seharian
sudah disibukkan dengan rangkaian acara peringatan kemerdekaan Indonesia. Romo
Thomas dalam homilinya menekankan perlunya refleksi diri terhadap kemerdekaan
yang sudah diraih. Utamanya adalah bagaimana kebebasan yang sudah dinikmati
bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap warga negara Indonesia.
Hal ini tentu akan membawa negara ini akan lebih maju dan berkembang dari waktu
ke waktu. Merdeka!!
Oleh Dian Prihantoro
Komsos Paroki KRS
Oleh Dian Prihantoro
Komsos Paroki KRS
0 komentar:
Posting Komentar